Senin, 21 Maret 2016

5 Kebiasaan Dasar Para Milyuner yang Patut Anda Ikuti


5 kebiasaan dasar di bawah merupakan fondasi yang kuat dan akan melahirkan banyak sikap positif lainnya yang akan mendukung kesuksesan Anda dan mencapai status milyuner Anda.

Mengubah atau menerapkan kebiasaan baru tidaklah selalu mudah. Apalagi ika kebiasaan lama adalah kebiasaan-kebiasaan yang merupakan kebalikannya. Akan sangat sulit di awal, namun jika Anda konsisten menerapkannya setiap hari, yakinlah bahwa lama-kelamaan kebiasaan-kebiasaan baik ini akan menjadi bagian dari karakteristik Anda dan Anda akan lihat betapa lebih mudahnya meraih sukses jika didukung dengan kebiasaan yang baik.
Berikut 5 kebiasaan dasar para milyuner:
1. Bekerja keras
Orang-orang yang menjadi kaya secara instan kebanyakan hidup bergelimang harta beberapa bulan/tahun, namun kemudian kembali ke titik kehidupan awal mereka kembali atau bahkan lebih rendah. Sangat jauh berbeda dengan mereka yang menjadi kaya dengan usaha dan kerja keras mereka sendiri.

Mengapa bekerja keras begitu penting? Bekerja keras artinya melakukan hal dengan tujuan mendapatkan hasil maksimal. Ketika seseorang bekerja keras membangun kekayaannya, ia memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh mereka yang kaya secara instan: ilmu dan pengalaman. Keduanya diperoleh melalui kerja keras, dan itu yang menjadikan seseorang tidak hanya memperoleh kekayaan besar, namun pula menjadikannya tahu cara mempertahankan status milyuner-nya.

Para milyuner mengetahui bahwa tidak ada jalan pintas menuju sukses. Bill Gates tidak akan menjadi seorang milyuner sejak berumur 30 jika masa muda-nya tidak ia gunakan untuk bekerja keras mempelajari dunia komputer dan perangkat lunak, kemudian membangun bisnis di sekitarnya. Warren Buffett tidak akan disebut sebagai investor tersukses abad 20 jika ia tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk menjadi investor yang diperoleh melalui proses kerja kerasnya sejak semasa muda. Anda pun tidak akan menjadi seorang milyuner tanpa etos kerja keras, kecuali Anda menang lotre atau mendapat warisan, namun Anda tetap tidak memiliki pengetahuan untuk mengelola banyaknya uang Anda dan Anda akan kembali ke titik awal kehidupan Anda.

2. Terfokus
Bukan hanya bekerja keras, Anda pun harus bekerja keras pada sesuatu yang benar. Terfokus artinya memusatkan seluruh atau sebagian besar sumber daya Anda pada satu hal.

Sukses besar membutuhkan pengorbanan yang besar pula. Pernahkah Anda melihat orang yang berpindah-pindah ide, dari satu ide bisnis pada ide bisnis yang lain, tanpa menyelesaikan satu ide pun? Atau mungkin Anda juga demikian?

Anda tahu, Anda tidak akan sukses dengan sikap demikian. Anda tidak akan pernah melakukan sesuatu dengan benar dan baik. Anda tidak akan menjadi cukup ahli untuk sukses dalam satu bidang. Kesuksesan memerlukan pikiran, tenaga, dan waktu dan sumber daya lain yang terfokus pada satu bidang yang Anda ingin sukses dalam bidang tersebut.

Mulai sekarang, jadilah orang yang terfokus pada satu bidang, sebelum Anda berpindah pada bidang yang lain. Teruslah memotivasi diri untuk tidak menyerah atau berpindah bidang usaha terlebih dahulu sebelum Anda meraih kesuksesan besar di sana.

3. Memerhatikan resiko
Segala sesuatu memiliki resiko, baik besar maupun kecil. Terjun ke suatu bidang bisnis memerlukan totalitas yang total, namun Anda harus juga memerhatikan resiko yang mungkin terjadi dan seberapa besar persentase Anda akan mengalaminya pula.

Sikap selalu memerhatikan resiko akan melahirkan sikap kehati-hatian dan hormat pada kemungkinan. Jangan sampai Anda bersikap optimis buta, karena akan sangat membahayakan bisnis bahkan kehidupan pribadi Anda.

Banyak orang terjun pada suatu bidang bisnis tanpa memiliki persiapan dan rencana yang cukup, sehingga resiko luput dari penglihatan dan pemikiran mereka. Mereka optimis buta bahwa mereka akan sukses, kemudian mereka menempatkan banyak uang pada sebuah bisnis, namun kemudian realita menghancurkan keyakinan mereka dan mereka menjadi benar-benar gagal.

Tanpa memerhatikan resiko yang ada, Anda sama saja dengan fokus bekerja keras untuk meraih kegagalan.

4. Baik hati
Anda boleh percaya boleh tidak, bahwa keajaiban dari memberi adalah memperoleh lebih dan lebih lagi. Jika Anda seorang muslim Anda tentu percaya pada konsep sedekah. Jika kita memberi satu, maka kita akan memperoleh balasannya senilai 10, 100, 700 bahkan 1000 kali lipat dari yang kita sedekahkan.

Ambil contoh milyuner yang memberikan sumbangan sosial yang begitu besar pada kegiatan-kegiatan kemanusiaan, seperti Bill Gates, Warren Buffett, Carl Icahn dan Ken Langore.

Tiada satupun dari mereka yang jatuh miskin karena memberi.

Jadi, tidak ada salahnya menjadi seseorang yang baik hati pada orang lain dan lingkungan, karena itu adalah cerminan dari kualitas pribadi Anda. Bukankah kualitas berarti nilai, dan nilai-lah yang menentukan tingkat kesuksesan kita? Mengenai bentuk kebaikan hati itu sendiri silahkan Anda pilih sesuai kemampuan Anda.

Hal positif lainnya dari menjadi baik hati dan rajin memberi adalah kebahagiaan dalam proses berbaik hati itu sendiri. Apa gunanya memiliki tumpukan uang milyaran rupiah namun serakah, tidak bermanfaat bagi orang lain, dan yang terpenting, tidak dapat memperoleh kebahagiaan yang diperoleh dari memberi?

5. Tidak pernah berhenti belajar
Orang-orang sukses adalah mereka yang memiliki nilai pribadi yang tinggi dan terus-menerus menambahnya melalui proses belajar seumur hidup. Belajar tidak berhenti di bangku sekolah ketika lulus. Ijazah sarjana tidak memiliki hak untuk menghentikan Anda dari proses belajar dan penambahan nilai pribadi Anda.

Sejatinya, setiap saat kita semua belajar. Perbedaanya adalah sebagian memikirkannya, dan sebagian lainnya tidak. Terdapat banyak pembelajaran di sekitar kita setiap saat. Pertanyaannya apakah Anda cukup bijak untuk menyadari dan menggali pengetahuannya?

Knowledge is power. Jadi teruslah memotivasi diri Anda untuk menambah kekuatan Anda. Kekuatan yang akan membantu Anda mengalahkan sikap dan energi negatif dalam diri, dan meraih apa yang menjadi impian Anda.

0 komentar:

Posting Komentar